RUMAH FESYEN BERKELANJUTAN DI BANDUNG DENGAN PENDEKATAN EKOLOGI, SIMBIOSIS DAN METAFORA

With the increase in human needs caused by development of population, various phenomena arise. Textiles, as one community that are used clothing, also continue to increase. The times and trends constantly updated, give rise phenomenon fast fashion consumptive culture which causes accumulation waste. Sustainable Fashion House project Bandung aims develop recycled products reduce nature improving clothes according current elevating localities almost extinct. method is symbiotic metaphor scarf with a Sundanese neo-vernacular architectural approach. conclusion accommodate all recycling activities into something high value. In addition, it invites public process so they can be resold well for themselves. novelty this provide platform general manage related fashion. Keywords: Ecology; Fashion; Metaphor; Neo-Vernacular; Symbiosis Abstrak Dengan meningkatnya kebutuhan manusia yang disebabkan dengan perkembangan populasi manusia, muncul berbagai fenomena. Tekstil, sebagai salah satu masyarakat digunakan pakaian juga terus meningkat. Perkembangan zaman dan tren diperbarui, memunculkan fenomena budaya konsumtif menyebabkan menumpuknya limbah fesyen. Proyek Rumah Fesyen Berkelanjutan di ini bertujuan untuk mengembangkan hasil fesyen daur ulang mengurangi sifat memerbaiki baju menyesuaikan saat itu terjadi mengangkat lokalitas hampir punah. Metode adalah metode simbiosis metafora dari selendang pendekatan arsitektur neo-vernakular Sunda. Kesimpulannya mewadahi segala kegiatan menjadi sesuatu hal bernilai tinggi. Selain mengajak komunitas menampung mengolah bekas sehingga dapat dijual kembali maupun dirinya sendiri. Kebaruan proyek memberikan wadah umum mengelola berhubungan